Headlines News :
Home » , » Empat negara ini larang warganya nonton Piala Dunia

Empat negara ini larang warganya nonton Piala Dunia

Written By kimi on Rabu, 18 Juni 2014 | 22.32


 Piala Dunia merupakan perhelatan paling ditunggu-tunggu penggemar sepak bola di seluruh dunia. Terlebih lagi jika tim nasional ikut berlaga dalam putaran final.

Kompetisi empat tahun sekali itu tahun ini digelar di Brasil. Para pendukung tim nasional masing-masing negara yang ikut bertanding pasti menginginkan timnya mendapat hasil terbaik.

Mereka yang menjadi pendukung tim nasional masing-masing sudah jauh-jauh hari memburu tiket untuk menyaksikan langsung di stadion. Namun tidak semua orang beruntung bisa melihat langsung aksi para pahlawan tim nasional mereka.

Warga yang tidak bisa menyaksikan langsung ke stadion akan memilih menonton melalui layar kaca. Uniknya, tidak semua negara peserta Piala Dunia membolehkan warganya menyaksikan pertandingan Piala Dunia melalui layar kaca. Ulama di beberapa negara bahkan mengeluarkan fatwa yang melarang warga menonton Piala Dunia.



1. Iran
Saat Iran menghadapi Nigeria dalam putaran final Piala Dunia di Brasil dini hari tadi, pendukung kedua negara di tanah air mereka banyak yang kesulitan menggelar nonton bareng di ruang publik.

Pasalnya polisi Iran melarang kafe-kafe dan restoran menayangkan Piala Dunia, termasuk pertandingan tim nasional Iran sendiri.

Mengutip media lokal, BBC melaporkan, Kamis (12/6), keputusan itu dibuat hanya beberapa pekan setelah pemerintah melarang kaum hawa menonton Piala Dunia bersama kaum pria di ruang publik.


Meski stasiun televisi Iran masih menayangkan Piala Dunia namun polisi mengatakan kepada Asosiasi Pemilik Kafe di Ibu Kota Teheran, mereka dilarang menyiarkan pertandingan itu ke publik.



2. Nigeria
Pemerintah Nigeria di wilayah timur laut negeri itu, tepatnya di Kota Adamawa, melarang warga menggelar acara nonton bareng seluruh tayangan pertandingan Piala Dunia. 

Alasan mereka karena acara semacam itu rentan serangan kelompok militan bersenjata Boko Haram, seperti dilansir BBC pekan ini.

"Tindakan kami adalah untuk melindungi nyawa mereka," ujar Brigadir jenderal Nicholas Rogers kepada wartawan.


Sepekan sebelum pengumuman larangan itu militan Boko Haram diduga melancarkan serangan bom mobil hingga menewaskan 18 orang saat menonton Piala Dunia.



3. Mesir
 Di saat warga sejagat bersemangat menyambut penyelenggaraan Piala Dunia di Brasil, seorang ulama Mesir beraliran ultra-konservatif mengatakan menonton pertandingan sepak bola tidak dapat diterima dalam Islam karena itu adalah sebuah gangguan dan dapat "menghancurkan bangsa-bangsa".

Yasser Borhami, seorang anggota pendiri dari gerakan Salafi utama di Mesir, yakni Ad-Da'wa As-Salafiya (Seruan Salafi), mengatakan menghabiskan waktu dengan menonton pertandingan sepak bola adalah "bencana yang membuat saya sangat marah", seperti dilansir surat kabar Arab News, Senin (16/6).

Dia mengatakan menonton pertandingan sepak bola merupakan gangguan dari kewajiban agama dan duniawi, yang akhirnya dapat menyebabkan "kehancuran bangsa dan rakyat".

Pendapatnya agama itu, atau fatwanya, telah diunggah di situs mereka dalam sebuah video dua hari lalu, berbeda jauh dengan kebijaksanaan konvensional menyebut bahwa kompetisi olah raga seperti Piala Dunia berfungsi untuk membina persahabatan dan pemahaman antara bangsa-bangsa di dunia.

Borhami mengatakan bahwa ada kondisi yang akan membuat sesuatu menjadi "haram" atau tidak dapat diterima dalam Islam, yakni jika hal itu dapat mengalihkan perhatian Anda dari tugas-tugas agama, kemudian memperlihatkan bagian tubuh di mana menurut Islam seharusnya ditutup, atau menyebabkan kaum muslim menyukai dan mendukung orang-orang kafir. Dia menjelaskan bahwa pertandingan sepak bola biasanya memenuhi semua kondisi tersebut.

Pernyataannya itu langsung memicu kecaman, pada saat warga Mesir terpaku pada televisi mereka mulai pagi hari karena perbedaan waktu dengan Brasil.

Ketika ditanyakan oleh seorang pembawa acara yang merupakan penggemar sepak bola fanatik di Mesir saluran CBC tentang fatwanya itu, Borhami kembali menegaskan, "Saya hanya mengatakan jangan buang waktu Anda."

Dia mengatakan bahwa seruannya itu telah dibawa di luar konteks oleh mereka yang ingin menyerangnya karena alasan politik.


Borhami, yang kelompoknya pernah menjadi pendukung kelompok sesama Islam dari Ikhwanul Muslimin yang naik ke tampuk kekuasaan di Mesir setelah pemberontakan 2011, malah kemudian mengkritisi kelompok itu dan menuduhnya mendominasi kekuasaan politik. Borhami dan kelompoknya kemudian mendukung protes rakyat terhadap Ikhwanul Muslimin dan penggulingan Presiden Muhammad Mursi yang dilakukan militer.



4. Arab Saudi
 Di saat media global beralih ke Brasil untuk berlomba-lomba memberitakan ajang kompetisi sepak bola terbesar sejagat Piala Dunia, media Israel justru kembali mengungkit sebuah cerita tentang fatwa dikeluarkan seorang ulama Arab Saudi garis keras yang melarang sepak bola, meski fatwa itu dikeluarkan pada tahun lalu.

Institut Penelitian Media Timur Tengah (MEMRI), yang didirkan pada 1998 oleh mantan perwira intelijen militer Israel Yigal Carmon dan Meyrav Wurmser, seorang ilmuwan politik Amerika kelahiran Israel, dua hari lalu menerbitkan terjemahan dari fatwa ulama Saudi Syekh Abd al-Rahman al-Barrak itu, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Jumat (13/6).

Fatwa itu menyatakan bahwa sepak bola adalah sebuah kekejian yang menyebabkan orang membuang-buang waktu mereka untuk mengadopsi kebiasaan bejat dari musuh-musuh Islam dan memuliakan pemain sepak bola "kafir".

Menurut terjemahan MEMRI itu, Syekh al-Barrak mengeluarkan fatwa dalam menanggapi permintaan oleh seorang pembaca di situs miliknya (albarrak.islamlight.net), yang bertanya-tanya bagaimana cara bersikap terhadap penggemar sepak bola yang mengagumi dan memuji pemain sepak bola dari warga asing.

Namun, MEMRI gagal menunjukkan bahwa fatwa itu tertanggal Maret 2013 dan menjelaskan mengapa mereka menerbitkan sebuah cerita tentang hal itu sekarang, mengingat bahwa fatwa itu sudah berusia lebih dari satu tahun.

Situs the Jerusalem Post yang berbasis di Israel dengan cepat mengambil cerita dengan menulis, " Piala Dunia berlangsung di Brasil pada Kamis malam, namun tidak semua orang senang".

"Dalam sebuah fatwa baru-baru ini, ulama Saudi Syekh Abd al-Rahman al-Barrak menulis bahwa permainan sepak bola adalah kekejian moral dan sosial," tulis the Jerusalem Post, merujuk pada terjemahan MEMRI.


The Jerusalem Post, serta beberapa surat kabar dan media lainnya, tampaknya telah mengangkat cerita MEMRI tentang fatwa itu tanpa meneliti terlebih dahulu atau mengklarifikasi tanggal asli fatwa itu dikeluarkan.
Share this post :

+ komentar + 41 komentar

19 Juni 2014 pukul 02.52

waduhh, beruntung kita tinggal di indonesia ya

19 Juni 2014 pukul 02.55

Ia beruntung kita tinggal di indo

19 Juni 2014 pukul 02.58

mungkin iri dia tidak ikut piala dunia gan :v

19 Juni 2014 pukul 03.00

untuk ane tinggal di indo,..... aneh banget ya negara2 itu,...

19 Juni 2014 pukul 03.01

haha ,, iya gan :D

19 Juni 2014 pukul 03.01

haha ,, iya banget tuh sob :D

19 Juni 2014 pukul 03.02

haha :-) bisa jadi tuh sob :-)

19 Juni 2014 pukul 03.03

Nice info gan..

19 Juni 2014 pukul 03.06

nice gan :D

19 Juni 2014 pukul 03.07

kasian banget, untung ane tinggal diindonesia

19 Juni 2014 pukul 03.08

iya gan ane banget :-?

19 Juni 2014 pukul 03.09

ok gan 8-)

19 Juni 2014 pukul 03.09

ok gan 8-)

19 Juni 2014 pukul 03.10

iya gan ane banget tuh negara itu :-?
masa gak boleh nonton piala dunia [-(

19 Juni 2014 pukul 03.28

Kasihan..

19 Juni 2014 pukul 03.30

Ya Sob :-b

19 Juni 2014 pukul 03.43

waduh,untung ane tinggal di indonesia jadi bisa nonton piala dunia,tanpa sepakbola hidupku hampa,ngahaha :v

19 Juni 2014 pukul 03.44

haha :>)

19 Juni 2014 pukul 03.50

Ane baru tau gan , untung indonesia ga ngelarang .

19 Juni 2014 pukul 03.55

Kok bisa ada larangan begitu sob ?

19 Juni 2014 pukul 03.57

iya gan :D

19 Juni 2014 pukul 03.58

gak tau tuh sob [-( negaranya [-(

19 Juni 2014 pukul 04.02

lah aneh?
tapi nonton di internet bsa kan gan.

19 Juni 2014 pukul 04.05

bisa gan :D

19 Juni 2014 pukul 04.12

wah baru tau gue ada negara yang melarang nonton sepakbola
sepakbola kan mempersatukan dunia.

19 Juni 2014 pukul 04.13

itu dilarang gua tau, dulu pernah kalah soalnya . mungkin sakit kalo nonton, haha

19 Juni 2014 pukul 04.15

kok bisa gitu yah, protective banget negaranya gan :v

19 Juni 2014 pukul 04.19

iya gan :)
ane juga aneh tuh sama negaranya [-(

19 Juni 2014 pukul 04.36

haha :-) sepertinya iya gan :-)

19 Juni 2014 pukul 04.37

iya tuh gan :-?

19 Juni 2014 pukul 04.40

akhir alhir ini banyak banget info tetang bola ya gan ? :D

19 Juni 2014 pukul 04.43

iya gan 8-)

19 Juni 2014 pukul 05.01

waduh,, kasian bgt mereka ya ga bs nntn Piala Dunia :D

19 Juni 2014 pukul 05.16

Senangnya Tuh Disini *Nepuk Dada Bagian Kiri :v

19 Juni 2014 pukul 05.16

iya tuh gan ;( kasihan banget mereka ;(

19 Juni 2014 pukul 05.17

haha ,, iya sob 8-)

19 Juni 2014 pukul 05.21

woke sob 8-)

19 Juni 2014 pukul 05.25

infonya mantap :D

19 Juni 2014 pukul 05.29

woke sob 8-)

19 Juni 2014 pukul 05.48

wah kasian ya , pdahal piala dunia seru banget B| |B

28 Juni 2014 pukul 08.17

Saya baru tau nih pak bos...kasian banget tuh rakyatnya yang maniak sepakbola gak bisa nonton...
Kunjungi Blog Saya pak bos.., thanks

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. NakNik News - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger